Kelapa Genjah Entok Kebumen berbatang pendek, cepat berbuah, berbuah lebat dan manis rasanya. Kelapa setinggi orang dewasa ini bisa berbuah sangat lebat untuk satu tandan (janjang). Satu tandan bisa berisi 7 - 20 biji dengan bobot rata rata 1,35 kg per buah utuh.
Kelapa Entok mempunyai syarat agar berbuah maksimal yaitu dengan dekat sumber air dan ketinggian tanah kurang dari 500 mdpl. Lokasi tersebut berciri iklim kering dengan curah hujan 1,000- 1,500 mm pertahun. Pekebun kelapa pertahun bisa menghasilkan 96 - 120 butir kelapa per pohon untuk pertahunnya.
Kelapa pendek ini bisa mulai belajar berbuah di umur 3 tahun dari tanam. Di umur tersebut ketinggian pohon baru sekitar 2 m. Tentu lokasi penanaman sangat berpengaruh disini. Palig baik jika di tanam di daerah pesisir pantai, sebagai contoh di daerah pantai selatan pulau jawa sudah banyak yang menanam, walaupun di mulai pada akhir akhir ini.
Sejak mulai di kenal di kalangan para petani, kelapa jenis ini mengalami pelonjakan dari segi permintaan benih / bibit. Pertahun di perkirakan mencapai ribuan bibit telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia baik dari kalangan perorangan maupun dari pengadaan pemerintah daerah.
Dari beberapa pekebun kelapa Entok ini, mayoritas di tujukan untuk hasil kelapa muda ( degan). Karena ukurannya yang pas untuk 1 orang dewasa. Menurut para pekebun Indonesia sendiri masih kekurang pelaku di Kelapa Genjah Entok ini. Kebutuhan pasar yang semakin membesar, sedangkan penyetok barang masih tergolong sedikit.
Untuk perhitungan panen, bisa di ambil rata rata nya dari 100 butir perpohon per tahun. Jika kita hitung nilai nominalnya maka akan tersaji sebagai berikut, dengan estimasi lahan 1 ha isi 200 pohon dan harga kelapa muda perbutir Rp 8,000
100 butir x Rp 8,000 = Rp 800,000
200 pohoon x Rp 800,000 = Rp 160,000,000
Hasil yang lumayan dan bisa akan naik lagi, dimana warga semakin sadar akan kebutuhan ION tubuh di kala pandemi seperti ini. Tentu hidup sehat akan manjadi gaya hidup di masa mendatang. Salam Petani Kelapa!!!!
Komentar
Posting Komentar